Ngiret Kaleng

Ahmadi Sopyan-dok-

Kepribadian yang tidak matang akibat kurangnya ilmu serta wawasan bahkan pergaulan sosial ditambah mental spiritual yang tidak kokoh, membuat seseorang gampang mengalami stress atau depresi alias “ngiret kaleng”. Perilaku “ngiret kaleng” ini bisa terjadi pada siapa pun dan bisa diakibatkan oleh apapun, bukan hanya masalah meraih jabatan atau posisi. Karena ia bisa terjadi ketika terjadi masalah keluarga, pacaran, ekonomi, bisnis, dan sebagainya. 

Namun yang paling kerapkali menjadi bahan diskusi dan ramai diperbincangkan bahkan kadangkala perbincangan itu dibumbu-bumbui adalah persoalan “ngiret kaleng” ketika seseorang yang berambisi meraih sebuah jabatan seperti dalam Pemilu seperti ini, tapi mengalami gatot (gagal total). 

Caleg gagal memang sangat rentan mengalami stres, depresi atau gangguan jiwa yang mengarah pada gila alias “ngiret kaleng”. Penyebabnya, posisi terhormat sebagai wakil rakyat yang didambakan dan status sosial di masyarakat gagal didapatkan, padahal dirinya sudah yakin dan sudah menggelontorkan banyak dana serta memasang baliho bergambar diri dimana-mana dengan tagline yang menggoda. Wajar saja jika rumah sakit jiwa se-antero nusantara pun membuka pintu lebar-lebar jauh sebelum Pemilu berlangsung untuk menyambut tamu-tamu baru, yakni para caleg gagal yang “ngiret kaleng”.

Selain terlalu percaya diri alias yakin pasti jadi anggota dewan, caleg yang mengalami depresi akibat selama pencalonan mereka sudah memposisikan diri lebih tinggi dan lebih penting dari masyarakat dan lingkungannya. Oleh karenanya ketika harapan itu diluar kenyataan, ia merasa kehilangan harga diri dan malu, sehingga tidak siap untuk berhadapan dengan lingkungannya. 

Oleh karenanya, siapa pun kita dan apa pun posisi yang kita sandang, janganlah membuat kita merasa lebih penting dan lebih hebat dari masyarakat di mana kita berada. Karena pepatah lama mengatakan “roda terus berputar, kadang dibawah kadang diatas”. Ketika dibawah kita tidak mencela dan ketika diatas tidak tepuk dada. Perilaku sadar diri dengan tidak berlebihan dalam bersikap, memperluas pergaulan serta menambah wawasan dengan banyak membaca serta terus meningkatkan mental spiritual adalah modal utama untuk jauh dari depresi, putus asa sampai dengan “ngiret kaleng”. 

Bagi caleg yang gagal, marilah kembali seperti biasa sebagaimana sebelum Anda menjadi caleg. Kita manusia hanya wajib berusaha, tapi soal hasil itu ada di tangan Tuhan. Kembalilah ke tengah masyarakat sebagai diri sendiri. Banyak cara lain untuk berbuat yang lebih baik bahkan jauh lebih baik dari hanya menjadi seorang Anggota Dewan (Legislatif). Yakinlah bahwa keluarga menyayangi Anda dan tunjukkan bahwa Anda pantas dibanggakan dan disayangi oleh keluarga. 

Menjadi seorang anggota dewan bukanlah segalanya, karena itu hanya bagian kecil dari sebuah jabatan di dunia yang sebenarnya sangat tidak pantas diperebutkan apalagi sampai membuat kita “ngiret kaleng”. Saatnya kembali menyisingkan lengan baju dan kembali bekerja seperti semula. Tak ada kata malu dan menyerah karena diri Anda jauh lebih berharga daripada sekedar jabatan Anggota Dewan. Mantapkan langkah menuju hari esok yang jauh lebih baik dan bersinar. Puih…. sok ngenasehatin deh saya ini!!

Nah, cukup disini dulu tulisannya, saya harus permisi, karena ada proyek penting, yaitu mau “ngiret” mobil burok kawan yang lagi mogok. Maklum, mobilnya tiap hari digunakan ngiret solar eh, maksudnya ngerit solar!

Salam ngiret kaleng! (*)

 

 

Tag
Share