4 Langkah Mewujudkan Praktik Baik Literasi di Sekolah

Perpustakaan Pribadi Keluarga-Budi-

Untuk memenuhi kebutuhan koleksi perpustakaan banyak cara yang dapat dilakukan, seperti penganggaran oleh pihak sekolah, kerja sama dengan penulis, penerbit, dan media massa. Selain itu juga dapat dilakukan dengan menggandeng komite sekolah. 

 

2. Interior Perpustakaan  

Tidak dapat dipungkiri bahwa kondisi perpustakaan juga menunjang warga sekolah untuk datang ke perpustakaan. Jika ruang perpustakaan nyaman, bersih, dan sejuk serta menyenangkan akan membuat betah berlama di dalam. 

Begitu juga sebaliknya, jika perpustakaan dengan kondisi yang tak baik hanya akan menjadi gedung tua yang tak berpenghuni. Gedung yang hanya disesaki buku-buku penuh debu. Hanya ruang usang yang dipenuhi tumpukkan kertas. 

Tak usah mengharapkan warga sekolah untuk datang membaca atau meminjam buku. Bisa jadi pengelola perpustakaan pun malas untuk membuka kunci pintu ruangan.

Karena itu gedung atau ruang yang representatif untuk sebuah perpustakaan menjadi mutlak untuk diperhartikan. Baik dari posisi, penyususnan rak buku, tempat membaca, sirkulasi udara serta terhindar dari kebisingan.

3. Program Minat Baca dan Literasi

 

Hal penting yang juga harus diperhatrikan adalah sekolah dan perpustakaan memiliki program yang sejalan untuk meningkatkan minat baca dan praktik literasi. Hanya omong kosong saja jika untuk dua tujuan tersebut tanpa program yang jelas.

Program minta baca dan praktik literasi harus benar-benar terencana, terukur dan terevaluasi. Sehingga dari program tersebut dapat dilihat perkembangan yang jelas dan suignifikan.

Beberapa program yang dapat dilakukan seperti, kegiatan membaca selama 10--15 menit, festival literasi, menggelar peringatan hari perpustakaan, dan penghargaan kepada prestasi literasi siswa.

Kegiatan membaca 10 hingga 15 menit dilakukan sebelum jam pertama dimulai. Siswa dapat diberikan tugas untuk membaca buku yang mereka minati. Bisa buku fiksi maupun nonfiksi. Buku ini bisa buku dari perpustakaan atau milik siswa sendiri. 

Inilah mengapa antara perpustakaan dan sekolah perlu kolaborasi. Yakni melibatkan semua guru dalam praktik literasi. Pada praktik membaca ini siswa tak perlu ditugasi untuk membuat sinopsi. Siswa cukup diminta untuk menyebutkan judul dan penulis buku.

Tag
Share