Babel Baru Miliki 2 IG : Muntok White Papper dan Madu Teran

Reporter: Juliadi |

Editor: Noperma |

Kamis , 25 Jan 2024 - 21:33

PANGKALPINANG - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Pemprov Babel) berkeinginan untuk menambahkan koleksi Indikasi Geografis (IG) terhadap kekayaan sumber daya alamnya. Tercatat saat ini baru dua IG di Babel yakni Muntok White Papper dan Madu Teran.

Hal ini disampaikan Penjabat Gubernur Babel, Dr Safrizal ZA ketika menghadiri Promosi IG yang diselenggarakan Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenkumham Babel, Kamis (25/1). Diakui Safrizal, banyak potensi di Babel dapat didorong menjadi IG, meskipun meloloskannya itu cukup rumit karena harus dilakukan penelitian.

"Sudah saya minta kepala dinas di bawah saya untuk yang sudah memiliki potensi agar ditindaklanjuti, dan menggali indikasi lain yang memungkinkan. Kalau ada 100 kalau kita luluskan pertahun dua tiga itu sudah banyak," kata Safrizal, usai acara.

Pemprov Babel menargetkan minimal dua potensi yang dapat didaftarkan menjadi IG di Babel pada tahun ini. Sehingga progres IG di Babel 100 persen. "Kalau bisa nambah dua yang paling besar potensinya, yang paling besar peluangnya madu pelawan karena pahit, ciri khasnya dan memiliki khasiat dan teh tayu dari jebus," ucapnya.

Sementara, Kepala Kanwil Kemenkumham Babel Harun Sulianto menjelaskan, IG ini sudah tertuang dalam Undang-undang nomor 20 tahun 2016 Merek dan IG. Ketentuan umum permohonan IG dapat diajukan oleh lembaga yang mewakili masyarakatdi kawasan geografis tertentu. Pengolahan dan pemasaran produk IG harus mendapat izin dari pemegang Hak yang terdaftarmenjaga kualitas produk dan kelestarian khas wilayah.

"Manfaat perlindungan Indikasi Geografis memberikan perlindungan konsumen, menjamin kualitas produk asli dan berkarakater khas dan unik. Memperkuat reputasi produk dan kawasan IG, mengembangkan sektor agrowisata," kata Harun.

Kemudian memperkuat kelembagaan masyarakat penghasil produk khas wilayah, meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat pelaku usaha produk khas wilayah.

Sejumlah potensi Indikasi Geografis di Babel yakni tenun cual, madu hutan pelawan, durian namlung, kopiah resam, teh tayu jebus, belacan habang, nanas bikang, nanas badau, talas belitung (boeter), gula kabung, jeruk kunci, kopi gading robusta dan kopi liberika baguk.(jua)

babel baru miliki 2 ig : muntok white papper dan madu teran                            pangkalpinang - pemerintah provinsi kepulauan bangka belitung (pemprov babel) berkeinginan untuk menambahkan koleksi indikasi geografis (ig) terhadap kekayaan sumber daya alamnya. tercatat saat ini baru dua ig di babel yakni muntok white papper dan madu teran.
hal ini disampaikan penjabat gubernur babel, dr safrizal za ketika menghadiri promosi ig yang diselenggarakan kantor wilayah (kanwil) kemenkumham babel, kamis (25/1). diakui safrizal, banyak potensi di babel dapat didorong menjadi ig, meskipun meloloskannya itu cukup rumit karena harus dilakukan penelitian.
baca juga:pj gubernur tegaskan pembangunan tetap berjalan!
"sudah saya minta kepala dinas di bawah saya untuk yang sudah memiliki potensi agar ditindaklanjuti, dan menggali indikasi lain yang memungkinkan. kalau ada 100 kalau kita luluskan pertahun dua tiga itu sudah banyak," kata safrizal, usai acara.
pemprov babel menargetkan minimal dua potensi yang dapat didaftarkan menjadi ig di babel pada tahun ini. sehingga progres ig di babel 100 persen. "kalau bisa nambah dua yang paling besar potensinya, yang paling besar peluangnya madu pelawan karena pahit, ciri khasnya dan memiliki khasiat dan teh tayu dari jebus," ucapnya.
sementara, kepala kanwil kemenkumham babel harun sulianto menjelaskan, ig ini sudah tertuang dalam undang-undang nomor 20 tahun 2016 merek dan ig. ketentuan umum permohonan ig dapat diajukan oleh lembaga yang mewakili masyarakatdi kawasan geografis tertentu. pengolahan dan pemasaran produk ig harus mendapat izin dari pemegang hak yang terdaftarmenjaga kualitas produk dan kelestarian khas wilayah.
"manfaat perlindungan indikasi geografis memberikan perlindungan konsumen, menjamin kualitas produk asli dan berkarakater khas dan unik. memperkuat reputasi produk dan kawasan ig, mengembangkan sektor agrowisata," kata harun.
kemudian memperkuat kelembagaan masyarakat penghasil produk khas wilayah, meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat pelaku usaha produk khas wilayah.
baca juga:tim kejagung kembali periksa toko & rumah orang tua aon
sejumlah potensi indikasi geografis di babel  yakni tenun cual, madu hutan pelawan, durian namlung, kopiah resam, teh tayu jebus, belacan habang, nanas bikang, nanas badau, talas belitung (boeter), gula kabung, jeruk kunci, kopi gading robusta dan kopi liberika baguk.(jua)

Tag

Share