Ayu Ting Ting Suarakan Peringatan Darurat

Jumat 23 Aug 2024 - 22:38 WIB
Reporter : Ant
Editor : Noperma

Penyanyi dangdut Ayu Ting Ting ikut mengunggah Peringatan Darurat melalui akun miliknya di Instagram. Dia menyertakan gambar Garuda dengan latar biru yang ramai diunggah oleh masyarakat di media sosial. Adapun Peringatan Darurat tersebut merupakan bentuk protes terhadap rencana Revisi UU Pilkada 2024. 

Ayu Ting Ting mengatakan dirinya mengunggah Peringatan Darurat bukan sekadar ikut-ikutan. Menurutnya, hal tersebut sebagai bentuk peringatan karena demokrasi di Indonesia sedang terancam. "Bukan ikut-ikutan, tetapi ini peringatan," ungkap Ayu Ting Ting, Kamis (22/8). 

Tidak hanya Ayu Ting Ting, sejumlah musisi serta selebritas ikut menyuarakan Peringatan Darurat di media sosial. Beberapa tokoh kenamaan bahkan turut hadir saat demonstrasi tolak revisi UU Pilkada 2024 di depan Gedung DPR, Jakarta pada Kamis (22/8).

Salah satu yang turun ke jalan bersama masyarakat yakni aktor Reza Rahadian. Dia bahkan dengan lantang menyuarakan protes di tengah ribuan peserta unjuk rasa. "Melihat bagaimana MK sudah mengembalikan citra setelah wajahnya porak-poranda. Setelah ini, kita sudah mendapatkan keputusan yang sangat kita hormati dari MK," kata Reza Rahadian. "Hari ini kita mendapatkan kenyataan, itu akan dianulir lembaga yang katanya wakil rakyat kita semua hari ini. Lantas anda-anda di dalam ini wakil siapa?" sambungnya. 

Pemain film Heartbreak Motel itu mengkritik keras DPR yang berencana menganulir putusan MK. Dia merasa apa yang dilakukan oleh anggota dewan sangat tidak mewakili rakyat. Selain itu, Reza Rahadian menegaskan bahwa dirinya ikut demonstrasi demi menyuarakan suara hati bukan untuk mewakili kepentingan apa pun. "Saya tidak mewakili kepentingan apa pun, saya tidak ikut dalam partisipasi apa pun, saya hadir sebagai rakyat biasa bersama dengan teman-teman semua. Kita hadir di sini bersama orang-orang yang gelisah melihat demokrasi seperti ini," tegas aktor peraih Piala Citra tersebut.

Reza Rahadian menambahkan, aspirasi tidak hanya ditujukan kepada DPR, tetapi juga para penguasa. Dia mengajak masyarakat untuk mengawal terus persoalan ini, lantaran negara bukan milik satu keluarga atau kelompok. "Ini negara bukan milik keluarga tertentu. Miris melihat ini semua. Semoga kita bisa mengawal terus. Ada keputusan tadi menunda. Mudah-mudahan inilah yang harus mereka lakukan," tutup Reza Rahadian. (ant)

Tags :
Kategori :

Terkait