* BB Labkesmas Banjarbaru (1 kit)
* BB Biologi Kesehatan (8 kit)
* BB Labkesmas Surabaya (1 kit)
* BB Labkesmas Makassar (1 kit)
* Balai Labkesmas Makassar (2 kit)
* Balai Labkesmas Papua (1 kit)
"Kita sudah siapkan (laboratorium rujukan) untuk memastikan variannya apa, subvariannya apa," tuturnya.
Nantinya, hasil pemeriksaan di seluruh laboratium tersebut akan dilaporkan ke WHO.
BACA JUGA:Begini Perbedaan Flu Singapura dengan Sariawan dan Cacar
Lebih lanjut, pihaknya juga telah menyiapkan obat-obatan yang diperlukan untuk perawatan mpox.
Perlu diketahui bahwa hingga saat ini belum ada obat yang langsung menyembuhkan penyakit ini.
Oleh karena itu, pengobatan mpox dilakukan secara simtomatik menurut gejala.
"Kita juga sudah menyiapkan obat-obatan, mulai antivirus. Kemudian untuk terapi lainnya sesuai sintomatis," tuturnya.
Adapun gejala umum dari mpox seperti, panas, demam, hingga lesi.
"Kemudian untuk perawatan, ini tergantung derajat keparahan. Kalau ringan cukup isolasi, mandiri di rumah, kemudian pengawasan oleh puskesmas setempat, dan apabila ada komplikasi lainnya atau penyerta lainnya komorbid, itu kita bisa evaluasi apakah perlu dirawat di rumah sakit."
Selain langkah kuratif, pihaknya juga melakukan upaya preventif untuk mencegah penularan mpox semakin meluas, salah satunya vaksinasi.