Laknatnya Israel, Gunakan Rudal Amerika, Bombardir Sekolah di Gaza

Senin 12 Aug 2024 - 21:55 WIB
Reporter : Tim
Editor : Syahril Sahidir

Namun para ahli mengatakan serangan Israel yang terus berlanjut di Gaza berisiko menggagalkan upaya tersebut, dengan beberapa pihak menuduh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berusaha menyabotase kemungkinan kesepakatan untuk mengakhiri perang.

Serangan sekolah di Kota Gaza digambarkan oleh paramedis dan orang lain di lokasi kejadian sebagai mengerikan dan mengatakan bahwa mayat-mayat tercabik-cabik.

Dikabarkan bahwa serangan udara terjadi saat pengungsi di sekolah tersebut tengah berdoa.

Tim pertahanan sipil mengatakan bahwa mereka dapat menemukan 100 mayat, tetapi mereka mengatakan bahwa masih ada lebih banyak mayat yang terjebak. 

BACA JUGA:Permintaan Menteri Keamanan Nasional Israel, Warga Tel Aviv Persenjatai Diri

Sebagian besar mayat sangat rusak dan tidak dapat mengenali siapa saja yang telah menjadi korban.

Warga yang selamat menyampaikan bahwa serangan ini adalah salah satu hari terburuk yang mereka saksikan sejak perang dimulai di Jalur Gaza.

Sementara itu, juru bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas telah mendesak Amerika untuk mengakhiri dukungan yang membabi buta pada Israel.

Berbagai kecaman seakan tak dipedulikan oleh Amerika yang terus mengirimkan bantuan amunisi ke Israel.

Para pembela hak asasi manusia Amerika mendesak pemerintahan Biden untuk mengakhiri transfer senjata ke Israel setelah serangan sekolah tersebut.

Sarah Leah Whitson, direktur eksekutif kelompok advokasi Democracy for the Arab World Now yang berbasis di Amerika mengkritik penjualan senjata tersebut sebagai pengkondisian ala Pavlovian untuk pasukan yang buas.

Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR), sebuah organisasi hak sipil Muslim-Amerika juga mengatakan serangan Kota Gaza layak mendapat tanggapan serius dari pemerintahan Biden.

"Jika Presiden Biden peduli dengan kehidupan manusia, dia akan menanggapi tindakan terorisme negara ini dengan segera menghentikan aliran senjata ke pemerintah Israel dan memaksa Netanyahu untuk menyetujui kesepakatan gencatan senjata yang terus disabotasenya," tulis CAIR di X.

"Tidak ada lagi seruan bagi Israel untuk menyelidiki dirinya sendiri. Tidak ada lagi pengiriman bom. Genosida yang dimungkinkan AS ini harus diakhiri sekarang,” tembahnya.

Sedangkan Mantan penasihat pemerintah Israel Daniel Levy seperti dilansir oleh Aljazeera bahwa pada hari Sabtu 10 Agustus paket keuangan militer Amerika senilai 3.5 miliar dolar Amerika untuk Israel, di mana ini menunjukkan ketidakjujuran dan duplikasi pemerintahan Amerika.

BACA JUGA:Haniyeh Tewas Dibunuh, Arab Memanas, Kejahatan yang Keji Israel!

Kategori :