Saat Humanisme Berpaling Dari Peta Sastra Dari Dunia Sana

Kamis 11 Apr 2024 - 08:26 WIB
Oleh: Budi Rahmad

Maka aspek bunyi, metrik, semantik, dan sintaksis, juga tanpa perlu dikesampingkan dan berhubungan dengan latar belakang pengarang dalam mencipta karya-karya yang kesemuanya itu merupakan kode menjadi suatu alasan untuk gejala-gejala kiasan dan lain sebagainya menjadi suatu tanda perdamaian dalam kesusastraan dunia. 

Tanda-tanda ini dapat dipelajari dalam suatu pendekatan semiotik untuk dapat mengerti isi puisi yang disampaikan oleh pengarang dengan aturan-aturan sebagai pembuka jalan dalam menginterpretasikan sebuah karya sastra, dan tentu saja tidaklah terlalu sulit dalam memahaminya karena yang diperlukan adalah menikmati dan tenggelam didalam kebermaknaan tersebut.

Kembali kepada masalah humanisme yang mempelajari tentang perikemanusiaan yang berkaitan dengan kemanusiaan, martabat manusia, hak-hak manusiawi yang bertujuan untuk menghidupkan rasa perikemanusiaan sesuai dengan hak dan kewajiban dalam nilai humanisme yang harus dijunjung tinggi dalam hidup  apapun. Adapun yang disebut nilai itupun menjadi  pentingnya menghargai pendapat orang lain, peduli terhadap orang lain, dan solidaritas. 

Nilai-nilai tersebut merupakan petunjuk yang dapat ditampilkan atau ditemukan dalam kehidupan nyata sebagai gambaran atas keberlangsungan hidup yang lebih baik yang dituangkan dalam bentuk tulisan atas semua kreatifitas dan imajinasi didalamnya dengan berbagai macam bentuknya. Kesusastraan adalah pembanding dan penengah dalam kebermaknaan karya sastra bergantung kepada apresiasi untuk memahami isi yang terkandung di dalamnya dengan keberadaan nyata sebagai fenomena unik yang ada dalamnya penuh rangkaian makna dan fungsi untuk mengungkapkan elemen spriritual dan sensasinya..

Berpalingnya nilai humanisme terjadi saat ini dalam humanitas telah menanggalkan kebermaknaan kehidupan manusia itu sendiri yang mengatasnamakan pembelaan diri atas semua unsur yang ada didalamnya, dan itu berpengaruh terhadap proses dan pesan sastra itu sendiri. Dan sepertinya keadaan ini sedang bermulai.(**)

*Penulis adalah pengajar Bahasa Indonesia, Penyair, dan Peneliti.

 

Kategori :