BPP Lampung Lirik Kopling , Cikal Bakal Jadi Pusat Pelatihan Kopi di Babel

Selasa 02 Apr 2024 - 21:59 WIB
Reporter : Julian
Editor : Noperma

KORANBABELPOS.ID, PETALING - Jerih payah Mardi, sebagai petani kopi di Bangka Belitung (Babel) kini membuahkan hasil. Bahkan produk kopinya Kopling Banjar 12 yang dimulai sejak tahun 2012 kini dilirik Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Lampung.

Warga Desa Petaling, Kecamatan Mendobarat Kabupaten Bangka ini pun patut berbangga hati. Selasa (2/4) menerima bantuan BPP Lampung. Penyerahan bantuan ini juga disaksikan langsung oleh Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan (DPKP) Babel, Edi Romdhoni.

Kesukseskan Kopling ini kelak menjadi cikal bakal Pusat Pelatihan dan Perdesaan Swadaya (P4S). Diutarakan, Kepala BBP Lampung, Abdul Roni Angkat, bantuan ini sebagai trigger untuk menggerakkan budidaya kopi di daerah ini.

"Kopling 12 ini nantinya akan menjadi pusat pelatihan kopi di Babel. Orang-orang kayak pak Mardi ini yang kita butuhkan. Harapan saya, ini jadi pusat pelatihan jadi pelatihan nomor satu, jadi kita angkat jadi training center," ujar Roni.

BACA JUGA:Frekuensi Konsumsi Teh dan Kopi Selama Puasa

Ia berharap, P4S Kopling 12 ini nantinya melahirkan petani kopi milenial yang bisa dikirim ke Jepang dari Babel. "Kemarin baru satu dari Bangka Tengah, mudah-mudahan di sini ada calon, itu kan kita selalu buka, kita seleksi di Lampung, dari Bangka seingat saya baru tiga," ujarnya.

Kepala DPKP Babel, Edi Rumdoni mengatakan, P4S ini sudah resmi untuk mengeluarkan sertifikat pelatihan. "Jadi satu-satu pusat pelatihan yang legal di tingkat bawah P4S namanya, kalau mau belajar kopi di sini (Petaling) se-Babel," ujar Edi. 

Sertifikat itu, lanjut Edi, langsung dari Kementerian Pertanian RI, P4S Kopling 12 ini masih di kategori pemula. "Ini tempat nya belajar ada laptop kursi Baru infokus dan speaker. Ini lah kepedulian pemerintah, kami hanya bisa terimakasih," katanya.

Sementara Pemilik Kopling12, Mardi mengatakan, tahun ini kebun kopi miliknya panen sekitar 8 ton berupa biji siap dan diolah lalu disebarkan ke wilayah Pangkalpinang. "Peminat tinggi, kurang malah ada yang minta dua ton per bulan, cuma kita tidak sanggup," kata Mardi.

BACA JUGA:Viralnya Baby Stylo! Kini Jadi Primadona Honda Babel

Menurut dia, kelebihan Kopi Petaling ini karena murni tanpa campuran dan ditanam di tanah Bangka tidak pakai pupuk kimia. "Kita pakai kotoran ayam, bulu-bulu ayam dan kulit kopi. Kita mulai mengembangkan sejak 2012, setelah melihat hasil sekarang ini peminatnya Alhamdulillah. Kita kewalahan petani minta kita bibit," ujarnya.(jua)

Kategori :

Terkini

Senin 21 Oct 2024 - 22:21 WIB

Ada Apa dengan Batu Beriga?

Senin 21 Oct 2024 - 22:16 WIB

Giring Eks Nidji Jadi Wamen Kebudayaan

Senin 21 Oct 2024 - 22:14 WIB

Pevita Pearce Dinikahi Mirzan Meer