Lagi Aliran Sesat, Agama Angkasa Nauli, 'Tuhan'-nya Seorang Dosen Matematika

Selasa 12 Mar 2024 - 22:06 WIB
Reporter : Tim
Editor : Syahril Sahidir

Dari penelusuran, kabar mengenai agama Angkasa Nauli tersebut terjadi pada tahun 2017 silam.

Dalam kabar tersebut menyebutkan, motivasi Sabar Nababan mendirikan agama baru tersebut karena ia merasa bisa bicara dengan para roh, termasuk roh tuhan. 

Mulai dari roh Tuhan yang dinamai Jahowa, Tuhan Allah Kristen, roh kudus, Nabi Muhammad, dewa-dewa hingga setan dan iblis. 

Ia bisa bicara jarak jauh di dalam hati, sehingga ia tidak perlu komat-kamit bicara dengan mereka.

Menurut dia, banyak dogma dalam agama Kristen protestan yang salah, sehingga mengusulkan hal itu melalui buku berjudul “Bicara dengan Tuhan, Nabi dan arwah” kemudian dikirim ke petinggi-petinggi gereja di seluruh Indonesia.

Tapi tidak ada yang menanggapi, akhirnya ia publikasikan ke facebook baru kemudian banyak yang menanggapi, dan menghujat dirinya. 

Lalu, terakhir pada hari Jumat tanggal 17 Maret lalu, ia berdebat dengan Pendeta HKBP Binsar Olan Nababan.

Pendeta itu memintanya tidak mengobok-obok dogma agama Kristen. 

BACA JUGA:Lagi-lagi Aliran Sesat, Menikah tak Perlu Saksi, Jamaah Bisa Saling 'Cicipi' Istri

Jika punya keyakinan, ia diminta keluar dari agama Kristen Protestan dan membuat agama sendiri. 

Sebab jika tetap melakukannya maka akan diancam dengan penistaan agama. 

Kemudian ia merenungi hal itu, kemudian ia mengaku berkonsultasi ke Tuhan Jahowa sekitar setengah jam, dan mendapat ilham untuk mendirikan agama baru. ”Makanya langsung saya deklarasikan itu, hari itu,” katanya dikutip dari berbagai sumber.

Sejak saat itu, ia merasa sudah bukan orang Kristen lagi, ia sudah punya agama baru yakni Angkasa Nauli yang dogma-dogmanya sudah dipublikasikan di facebook. 

Ia menjelaskan, nama Angkasa Nauli diambil dari campuran bahasa Indonesia dan Batak.

Angkasa artinya ruang angkasa tempat surga, sedangkan Nauli dari bahasa Batak artinya yang bagus. 

Dengan itu, fondasi agama tersebut sangat jelas, sebab surga baginya ada di angkasa. ”Kita hidup di dunia ini paling hanya 100 tahun, tapi kita akan kekal di angkasa,” katanya.

Kategori :

Terkini

Senin 21 Oct 2024 - 22:21 WIB

Ada Apa dengan Batu Beriga?

Senin 21 Oct 2024 - 22:16 WIB

Giring Eks Nidji Jadi Wamen Kebudayaan

Senin 21 Oct 2024 - 22:14 WIB

Pevita Pearce Dinikahi Mirzan Meer