PANGKALPINANG - Komisi II DPR RI meninjau simulasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMA Negeri 2 Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), guna memastikan kesiapan pemerintah daerah melaksanakan program tersebut.
"Kami mengapresiasi langkah Pj (Penjabat) Gubernur Sugito beserta jajarannya di Provinsi Kepulauan Babel yang berani mengambil inisiasi telah melakukan simulasi MBG di sekolah ini," kata Ketua Komisi II DPR RI Rifqinizamy Karsayuda di SMAN 2 Pangkalpinang, Kamis.
Ia mengingatkan Program MBG ini jangan sampai tidak tepat sasaran, tidak tepat tujuan, karena tujuannya adalah bergizi, karena itu komposisinya harus benar. "Untuk mencapai hal tersebut, jika memang harga satuannya terlalu kecil atau tidak sesuai, maka kita bisa minta ke pemerintah pusat," ujarnya.
Ia menekankan jangan sampai Program MBG mematikan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) lokal di sekitar sekolah. Kalau bisa disinergikan, misalkan dengan pemilik kantin dan seterusnya yang ada di sekolah.
Selain itu, lanjutnya, bagaimana hubungan pemerintah pusat dengan daerah yaitu provinsi/kabupaten/kota yang akan melaksanakan hal ini bisa bersinergi dengan baik. “Kita tahu Badan Gizi Nasional (BGN) yang menjadi stakeholder pertama, tetapi tentu masih membutuhkan dukungan dari pemprov dan pemkab. Dukungan di tengah efisiensi anggaran ini memang memerlukan kejelian, kecermatan, kecerdasan kepala daerah dan seluruh stakeholder yang ada untuk memastikan program ini bisa berjalan,” katanya.
Ia menegaskan bagaimanapun perlu mendukung penuh program yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto, meskipun untuk persiapannya masih terus dilakukan exercisement oleh pemerintah pusat. “Mudah-mudahan Bangka Belitung menjadi yang terdepan untuk melaksanakan program ini dan anak-anak kita baik di SLTA maupun SLTP dan SD bisa menikmati dan merasakan secepat mungkin,” kata Rifqinizamy Karsayuda. (ant)