MANTAN Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Arman Depari mempunyai kisah menarik saat dirinya terlibat dalam pemberantasan narkoba jaringan Iran.
----------------
PRIA yang dikenal dengan panggilan Jenderal Gondrong itu menceritakan kembali dua pengalaman yang menarik ketika masih berdinas di Polda Metro Jaya dan di Mabes Polri dalam menangani kasus penyelundupan narkoba yang dilakukan oleh orang-orang Iran.
"Ketika itu banyak sekali penyelundupan narkoba yang masuk ke Indonesia dilakukan oleh warga negara Iran," kata Arman memulai ceritanya.
Demi menjalankan tugas dia harus menjalin kerjasama dan tukar-menukar informasi agar bisa menanggulangi penyeludupan narkoba ini.
"Saya dan tim pergi ke Teheran untuk bisa bertemu dengan para penegak hukum di bidang narkoba di negara Iran," lanjutnya. Saat pertama tiba, dia melihat Teheran yang sedikit berdebu dan dingin, karena peralihan musim semi ke panas.
"Di sana kami dijemput oleh para petugas dan dibawa ke hotel. Dijaga, bahkan, dengan alasan keamanan di depan kamar hotel pun mereka duduk untuk melakukan dan memastikan kami aman," kenangnya.
Namun, baginya penjagaan itu sedikit berlebih apalagi seolah-olah merasa diawasi dan diikuti oleh petugas.
"Namun, karena ini adalah untuk keamanan kami menerima saja apa yang menjadi kewajiban dari para petugas tersebut, dan juga saya mencatat bahwa di Teheran untuk melakukan panggilan atau menggunakan telepon seluler agak sedikit sulit," jelasnya.
Dia juga menceritakan saat melakukan rapat koordinasi dan saling memaparkan materi yang dibawa untuk dijelaskan di dalam rapat oleh delegasi Indonesia dan Iran.
"Nah, ketika tiba giliran saya untuk memaparkan seorang staf dari delegasi Iran membisikkan kepada saya supaya nanti pada saat pemaparan tolong jangan disebut keterlibatan orang Iran yang menyelundupkan narkoba ke Indonesia," tuturnya.
Dia juga mengaku mendapat pesan yang sama oleh staf kedutaan Indonesia di Iran.
"Karena ini akan sangat merendahkan martabat dan pemerintahan Iran. Saya tetap menyampaikan sesuai dengan materi yang sudah disiapkan, terutama mengenai keterlibatan sembilan orang warga negara Iran yang terlibat penyelundupan narkoba di Ujung Genteng, Sukabumi," tuturnya.
"Nah, yang terlibat waktu itu bukan hanya warga negara Iran saja, tetapi juga warga negara Somalia," lanjut Arman.
Dia lantas menceritakan suasana rapat kala itu. Menurutnya, keadaan langsung kurang nyaman di antara kedua delegasi.