Puluhan Mahasiswa Gelar Aksi Damai

Selasa 14 Jan 2025 - 21:45 WIB
Reporter : Admin
Editor : Noperma

*Desak Prof Bambang Hero
Minta Maaf ke
Masyarakat Babel

    PANGKALPINANG - Puluhan aktivis dan mahasiswa yang tergabung dalam  Gerakan Aktivis dan Mahasiswa Tangkap Bambang Hero dan Komplotan (Geram Tabok) menggelar aksi damai di Tugu Nol Kilometer Pangkalpinang, Selasa (14/1/2025).
    Aksi tersebut sebagai bentuk protes sekaligus menuntut Prof Bambang Hero dan komplotannya untuk turut bertanggungjawab atas dampak ekonomi Bangka Belitung dengan klarifikasi dan meminta maaf secara terbuka kepada masyarakat Babel terkait perhitungan kerugian negara Rp271 T dalam kasus megakorupsi timah di Provinsi Bangka Belitung.
    Korlap Aksi, Yuda menyebut bahwa sebelumnya Bambang Hero Saharjo berteori ekonomi masyarakat Babel terzolimi pasca bergulirnya perkara korupsi komoditas Timah yang terjadi sejak tahun 2015-2022. Dimana nilai perhitungan kerugian dinilai cukup fantastis yaitu Rp300 trilliun dengan komposisi yang paling banyak yaitu kerugian lingkungan sebesar Rp271 trilliun.
    Menurut Yuda, Prof Bambang Hero tidak memenuhi kualifikasi ahli sebagaimana dimaksud dengan Permen L.H No 7 Tahun 2014. "Yang Bambang Hero pakai adalah hitungan sendiri untuk menghitung kerugian lingkungan di Babel. Dia tidak memenuhi kualifikasi sebagaimana dimaksud dengan pasal 2 dan pasal 4 Permen tersebut yang mesnyaratkan perhitungan hanya dilakukan oleh kementerian/ dinas lingkungan hidup, yang dilakukan oleh eselon 1 dan 2 dengan menunjuk ahli, sedangkan fakta yang ada prof Bambang tidak memenuhi ketentuan tersebut," ungkap Yuda.
    Selain itu, dikatakan Yuda,  rumus perhitungan sebagaimana dimaksud permen tersebut oleh Prof Sudarsono (Ahli Lingkungan IPB Juga), sering terjadi double count secara praktik dan sering disalahgunakan.
    Tak cuma itu, pihaknya menilai Prof Bambang Hero pun melakukan proses penghitungannya hanya dengan dua kali datang mengambil sample ke Babel, tidak melibatkan masyarakat setempat dan hanya mengambil citra satelit dari google earth gratisan, sehingga hal tersebut sangatlah janggal.
    Akibat kejanggalan itu, lanjut Yuda, ekonomi Babel terdampak semenjak pra-proses hukum berjalan, setelah prof Bambang Hero mengungkap data sumir nya dimuka publik. Kemudian juga nerdampak perusahaan mitra smelter di segel, rekening perusahaan di blokir dan perusahaan yang diduga terhubung juga ditutup.
    Sehingga, lanjutnya, angka PHK oleh BPS dan Ekonom Babel, ada 1500-1700 tenaga kerja mengalami PHK dan sebagaian besar tanpa pesangon. Disisi lain, imbasnya juta kesulitan masyarakat menjual sawit nya, dagangan pasar tidak laku, dunia pendidikan mempengaruhi kesanggupan mahasiswa membayar UKT dan didunia kesehatan berdampak pada iuran BPJS, bahkan paling terbaru adalah adanya 550 angka PHK sebagaimana yang dijelaskan oleh Dinsnaker kota Pangkalpinang.
    "Ini semua bermula dari teori dan data sumir nya sang Prof, apabila dia tunduk dengan Permen yang di pakai untuk hitung kerugian lingkungan tersebut, dan menolak karena penunjukannya tidak sesuai prosedur, maka teori dan data sumirnya tidak akan menyebabkan ekonomi masyarakat Babel terdzalimi seperti sekarang, oleh karena nya Prof Bambang harus bertanggung jawab," pintanya.
    Karena itu, pihaknya mendorong penegakan hukum yang professional dan proporsional dengan memperhatikan kepentingan masyarakat yang terdampak. "Kita juga mendesak pemerintah untuk segera memberikan solusi atas keadaan ekonomi saat ini," kata Yuda.
    Senada dengan Yuda, Andika Mahasiswa UBB juga berpendapat yang sama. Menurutnya, penghitungan yang dilakukan oleh Profesor Bambang Hero tidak nyata dan tidak pasti. Penghitungan tersebut tidak berdasarkan Pasal 6 Peraturan Dalam Negeri tentang lingkungan hidup.
    "Mereka adalah ahli tetapi tidak melakukan penghitungan mereka tidak sesuai dengan ketentuan. Tindak pidana lingkungan hidup bagaimana bisa menjadi tindak pidana korupsi. Ini adalah akibat dari ugal - ugalan nya aturan hukum yang berlaku di negara ini, akibatnya masyarakat Bangka Belitung yang menangung kesakitan ekonomi," tambahnya.
    Sementara itu, Perwakilan UMKM Surya Margareta mengaku bahwa saat ini para pelaku UMKM juga korban akibat dari salah perhitungan yang dilakukan oleh Bambang Hero. "Kami dari UMKM sangat merugi, dengan penghitungan yang tidak berdasar menyebabkan ekomomi Babel yang sangat sangat menurun. Padahal Bambang Hero bukan asli orang Bangka yang tidak akan merasakan akibat dari statmennya," timpal Surya.(pas)

Tags :
Kategori :

Terkait